
Bahan Pewarna makanan
seperti Amaranth, Allura merah, Citrus merah, Karamel, Erythrosin, indigotine,
Karbon hitam, Ponceau SX, Fast Green FCF, Chocineal, dan Kurkumin (dibatasi
penggunaannya). Amaranth dapat
menimbulkan tumor, reaksi alergi pada pernapasan, dan dapat menyebabkan
hiperaktif pada anak-anak. Allura merah
bisa memicu kanker limpa. Karamel dapat
menimbulkan efek pada sistem saraf, dan dapat menyebabkan penyakit pada sistem
kekebalan (imunity system). Indigotine dapat meningkatkan sensitivitas
pada penyakit yang disebabkan oleh virus, serta mengekibatkan hiperaktif pada
anak-anak. Pemakaian Erythrosin
menimbulkan reaksi alergi pada pernapasan, hiperaktif pada anak-anak, dan efek
yang kurang baik pada otak dan perilaku. Ponceau SX dapat berakibat pada
kerusakan sistem urin, sedangkan karbon hitam dapat memicu timbulnya tumor.
Bahan Pemanis Sintetis
seperti Dulsin, Aspartam, Xyllotil, Siklamat, dan Sakharin yakni natrium dan
kalium sakarin (dilarang penggunaannya).
Pemanis Aspartam dapat mengakibatkan penyakit fenilketonuria, memicu
sakit kepala, pusing-pusing, dapat mengubah fungsi otak dan perilaku. Siklamat mempengaruhi hasil metabolismenya
karena bersifat karsinogenik. Sakarin,
yang nama kimia sebenarnya adalah natrium sakarin atau kalium sakarin
penggunaan yang berlebihan dapat memicu terjadinya tumor kandung kemih, dan
menimbulkan rasa pahit getir. Sedangkan
penggunaan Xyllotil akan berimplikasi pada timbulnya kanker karena bersifat
bersifat karsinogenik.
Penyedap rasa dan
aroma seperti kafein, brominasi minyak nabati, monosodium glutamate (MSG), dan
asam tannin (semuanya dibatasi penggunaannya).
Pemakaian Kafein yang berlebihan akan merangsang sistem saraf, pada
anak-anak menyebabkan hiperaktif, dan memicu kanker pankreas. Monosodium glutamate menyebabkan sakit kepala,
memicu jantung berdebar, mudah lemah, menyebabkan mati rasa (Chinese Restorant Syndrome), bisa
menyebabkan asma, kerusakan saraf, dan efek psikologi. Brominasi minyak nabati dapat menyebabkan
abnormalitas pada beberapa anatomi, sedangkan penggunaan asam tarin yang
berlebihan dapat merangsang kerusakan liver, dan memicu timbulnya tumor.
Bahan Pemutih seperti
Benzoilperioksida harus dibatasi penggunaannya karena merusak vitamin C,
bersifat karsinogenik dan menimbulkan reaksi alergi. Bahan sekuestran seperti asam Etilen Diamin
Tetra Asetat (EDTA), bisa menimbulkan gangguan pada absorpsi mineral-mineral
esensial seperti tembaga, besi, dan seng.
Bahan tambahan makanan yang digunakan untuk memperbaiki tekstur, yaitu
karboksimetil selulosa, epikklorohidrin, natrium dan kalsium karagenan,
polieksietilen stearat, saponin, dan natrium alginat. Penggunaan karboksimetil selulosa dapat
menyebabkan gangguan pada usus, dan bersifat karsinogenik. Saponin mengakibatkan efek pada masa
kehamilan, dan gangguan darah. Karagen
bisa memicu luka pada hati, efek pada sistem imun, karsinogenik, dan
menyebabkan bisul pada perut. Penggunaan
berlebihan dari Epikklorohidrin dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
karsinogenik, dan bahkan efek perubahan pada kromosom. Polieksietilen stearat dapat menyebabkan efek
pada usus lambung dan urin, seperti batu pada tumor, dan kandung kemih. Sedangkan penggunaan natrium alginat dapat
menyebabkan reaksi alergi dan penyerapan pada mineral esensial.
Dan beberapa bahan
tambahan makanan seperti Pembentuk Cita Rasa seperti Koumarin, Safrol, Minyak
kalamus, dan Sinamil Antranilat (semuanya dilarang). Bahan Antioksidan seperti Asam askorbat, BHA,
Tert-butihidrokinon, dan Tokoferol (harus dibatasi penggunaannya). Bahan
Antibusa seperti Dimetilpolisiloksan (dibatasi). Bahan Pengental seperti
Metilsellulosa, CMC, Asam alginat (harus dibatasi penggunaannya). Bahan
Pemantap seperti Propilenglikol (harus dibatasi penggunaannya).
Pengetahuan yang
memadai tentang bahan tambahan makanan akan membantu kita dalam mengkonsumsi
bahan makanan atau minuman yang aman.
Juga dari segi kehalalan dari suatu makanan atau minuman perlu kita
ketahui dengan baik sebelum kita mengkonsumsinya.
0 comments:
Post a Comment