Sayur dan buah adalah sumber mineral alami yang diperlukan oleh tubuh kita. Sangat masuk akal, alasan kita harus mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari. Ingat, Tuhan menciptakan kita dari debu dan tanah, oleh karena itu, tubuh kita sangat membutuhkan unsur-unsur hara atau mineral dari dalam tanah. Nah, sayur dan buah adalah sumber yang tepat.
Berbeda dengan lemak, karbohidrat, protein, dan vitamin, suatu mineral merupakan zat kimia anorganik. Mineral terdapat dalam tanah secara alami dan larut dalam air. Tidak mungkin suatu organisme hidup mensintesis mineral, sehingga mineral harus diperoleh melalui makanan. Mineral dalam sel tubuh terdapat dalam bentuk ion (misalnya Na+, K+, Ca2+, Cl-, PO43-) atau berikatan dengan atom lain.
Banyak dari mineral yang
bersifat sangat beracun bila dicerna sebagai suatu unsur (bukan ion). Mineral
tidak seluruhnya diserap dalam pencernaan, seringkali hanya 10% dari mineral
yang dikonsumsi, misalnya besi.
Secara
umum, semakin besar muatan ion maka semakin lambat penyerapannya oleh tubuh,
misalnya Ca2+ diserap 50 kali lebih lambat daripada ion Na+.. Setelah penyerapan, mineral
meninggalkan tubuh dengan berbagai cara seperti melalui kelenjar keringat atau
urine. Meskipun dapat terlarut dan hilang dalam air yang dipakai untuk mencuci
dan memasak makanan, mineral tidak terpengaruh oleh pemanasan, cahaya, atau
oksigen.
Dahulu, hanya sedikit
yang diketahui tentang pentingnya mineral sampai dengan abad ke-19. Namun
demikian, terdapat catatan dari seorang dokter Inggris bernama Thomas Sydenham
pada tahun 1681, yang menulis penggunaan ‘serbuk besi dan baja dalam anggur
dingin’ untuk mengobati anemia. Sekitar tahun 1850 ditemukan bahwa endapan
garam yang digunakan oleh orang Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan
gondok ternyata mengandung yodium.
Pada abad ke-19 diketahui
pentingnya kalsium dalam tulang dan gigi, juga perannya dalam menggumpalkan darah.
Kini kita mengetahui bahwa kalsium, fosfor (dalam bentuk PO43-),
dan beberapa mineral lain merupakan bagian besar dari tulang dan gigi.
Ion
natrium, kalium, fosfat (PO43-), sulfat (SO42-),
klor (Cl-), dan mineral lainnya merupakan bagian esensial dari
cairan di dalam dan di luar sel tubuh. Kemudian diketahui juga bahwa besi
berperan penting dalam darah maupun berbagai jaringan tubuh.
Di abad ke-20, para
peneliti menemukan bahwa mineral merupakan bagi dari molekul hemoglobin dari
tiroksin, juga bahwa mineral adalah esensial bagi aktivitas enzim, kontraksi
sel otot, serta transmisi impuls oleh sel syaraf.
Agar lebih mudah, mineral
dibagi ke dalam dua kategori, yaitu mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar
(Ca, P, K, Na, Cl, Mg, dan S), dan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sangat
kecil (Fe, Cu, I, Mn, Mo, F, Se, Zn, Ni, Si, Co, dan Sn).
Beberapa mineral dari
tersebut adalah esensial dalam jumlah kecil tetapi toksik bila terakumulasi
dalam tubuh, misalnya besi, seng, dan mangan.
Kalsium
Sekitar 90% senyawa
kalsium dalam tubuh manusia terkonsentrasi pada tulang dan gigi. Selain itu,
kalsium merupakan zat gizi esensial dalam cairan yang melingkupi sel maupun
dalam cairan di antara sel.
Dalam cairan tersebut
kalsium terdapat sebagai ion Ca2+ atau terikat pada protein dan berbagai bentuk
molekul organik. Kalsium juga diyakini terlibat dalam kontraksi otot, pembekuan
darah, dan kerja beberapa enzim.
Yodium
Yodium terserap ke dalam
tubuh sebagai ion iodide (I-). Dalam kelenjar tiroid, I-
cepat kehilangan satu elektron, bereaksi dengan berbagai molekul organik, dan
berakhir sebagai bagian dari tiroksin dan molekul-molekul lain.
Tiroksin mengatur
kecepatan metabolisme. Bila jumlah tiroksin dalam tubuh rendah, hormon
perangsang tiroid (thyroid-stimulating hormone, TSH) bekerja merangsang
kelenjar tiroid sehingga meningkatkan produksi dan pelepasan tiroksin serta senyawa
teriodinasi lainnya. Hormon tiroid ini mengakibatkan meningkatnya reaksi dalam
sel sehingga meningkat pula konsumsi oksigen.
Natrium
Pepatah berbahasa Inggris
‘salt of the earth’ dan ‘he’s worth his salt’ membuktikan betapa berharganya
natrium klorida. Ion
natrium (Na+) merupakan kation utama dalam cairan intraselular.
Volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan perbandingan natrium
dan ion-ion lain. Ion natrium juga esensial
dalam menjaga stabilitas sel. Makanan yang kekurangan natrium sangat jarang
karena luasnya penggunaan garam dalam makanan.
Klor (ion klor)
Anion utama dalam cairan
yang mengelilingi sel adalah Cl-. Dalam air, ion Na+ dan
ion Cl- dilepaskan ketika garam terurai. Ion natrium dan klor
membantu mempertahankan tekanan dalam sel, dan ion klor juga mengaktivasi
berbagai enzim. Pembentukan asam klorida pembentukkan dalam lambung tergantung
pada ketersediaan ion Cl-.
Kalium
Bila ion natrium
merupakan ion positif yang paling berlimpah di luar sel, maka ion kalium (K+)
merupakan kation yang paling berlimpah dalam cairan di dalam sel. Sel syaraf
dan sel otot kaya akan ion kalium. Meskipun ketersediaan kalium
melimpah dalam makanan sehingga kekurangan ion tersebut hampir tak mungkin,
namun kalium tubuh dapat hilang selama keadaan sakit. Jenis defisiensi ini
dapat menyebabkan kelemahan otot.
Besi
Hanya sekitar sepuluh
persen zat besi dalam makanan yang diserap melalui usus halus, namun jumlah ini
tak ternilai. Kebanyakan zat besi yang diserap berakhir sebagai bagian dari
molekul hemoglobin, yang berada dalam bentuk Fe2+.
Banyak reaksi dalam tubuh
yang tergantung pada perubahan muatan antara ion-ion Fe2+ dan Fe3+.
Sama seperti beberapa mineral lain, besi juga dibutuhkan untuk fungsi beberapa
enzim.
Unsur-unsur lain dalam makanan dapat
dilihat dalam daftar berikut:
Important
Trace Elements
Element
|
Dietary sources
|
Function in humans
|
Iron
|
Meat,
liver, fish, poultry, beans, peas, raisins, prunes
|
Component
of hemoglobin and myoglobin
|
Iodine
|
Iodized
table salt, shellfish, kelp.
|
Needed
to make the thyroid hormones thyroxine and triiodothyronine, prevents
iodine-deficiency goiter
|
Zinc
|
Meat,
liver, eggs, shellfish
|
Present
in at least 90 enzymes and in the hormone insulin.
|
Copper
|
Nuts,
liver, shellfish
|
Involved
in absorption and mobilization of iron needed for making hemoglobin
|
Manganese
|
Nuts,
fruits, vegetables, whole-grain cereals
|
Involved
in formation of enzymes, bone
|
Cobalt
|
Meat,
dairy products
|
Component
of vitamin B12
|
Molybdenum
|
Organ
meats, green leafy vegetables, legumes meat, seafood
|
Involved
in formation of enzymes, proteins
|
Selenium
|
Meat,
seafood
|
Involved
in enzyme formation, fat metabolism
|
Chromium
|
Meat,
beer, unrefined wheat flour
|
Required
for glucose metabolism
|
0 comments:
Post a Comment