
Terdapat berbagai metode untuk mengekstrak rasa dari
buah dan makanan lain. Dua metoda yang paling banyak digunakan adalah destilasi
vakum dan pembekuan.
Rasa buah-buahan dapat diperoleh dari jus buah yang
dilakukan dengan destilasi vakum. Pertama-tama buah dihancurkan untuk memeras
keluar sarinya, kemudian sari tersebut dipanaskan. Dalam proses destilasi
vakum, kevakuman parsial diciptakan di atas sari buah yang dipanaskan. Sebagian
besar air diuapkan bersama senyawa-senyawa berbau harum yang mudah menguap.
Yang tertinggal adalah larutan sari buah berkonsentrasi tinggi.
Sebagian besar hasil penguapan yang berupa
senyawa-senyawa berbau harum kemudian dikondensasikan kembali menjadi cair,
sementara airnya dibuang bersama bagian lain senyawa harum. Material hasil
kondensasi ditambahkan kembali pada larutan sari buah pekat, dan campuran ini
kini dapat dibotolkan dan dijual sebagai zat perasa.
Dalam memperoleh rasa buah, idenya adalah untuk
memperoleh bau dan rasa yang ‘alami’ seperti buah sungguhan, misalnya ceri,
apel, anggur, dan buah lain.
Proses pembekuan lebih unggul daripada destilasi vakum
dalam menghasilkan rasa yang lebih ‘alami’. Dalam salah satu proses pembekuan
yang umumnya, makanan (misalnya campuran buah) dicampur kemudian dibekukan. Air
dari campuran membentuk kristal-kristal es, yang kemudian dapat dipindahkan dengan
berbagai metoda, sehingga meninggalkan rasa buah terkonsentrasi.
Zat perasa makanan yang paling banyak digunakan
adalah minyak esensial (essential oils)
yang diperoleh dari tanaman sayur-sayuran. Minyak volatil (minyak yang berubah
menjadi upa pada suhu rendah) yang didapat dari tanaman dan mengandung rasa
atau aroma esensial tanaman tersebut, disebut minyak esensial. Orang Cina
menggunakan minyak semacam itu sejak zaman sebelum masehi.
0 comments:
Post a Comment