
Penting untuk diperhatikan, bahwa vetsin atau micin atau nama kimianya monosodium
glutamat (MSG) bukanlah zat perasa, tapi merupakan ‘penguat rasa’. MSG dibuat dari berbagai sumber protein sayuran seperti kedelai, gandum, ragi, atau jagung. Berlawanan dengan kepercayaan yang beredar, MSG bukanlah pengawet ataupun pelembut. MSG hanyalah memberatkan dan mengintesifkan rasa alami dari makanan, tapi tidak memiliki aroma sendiri dan tidak menambah rasa khusus. MSG ‘mengeluarkan’ rasa dari makanan. Struktur
molekul senyawa organik alami ini adalah:
monosodium glutamat (MSG)
Saat ini tidak ada penjelasan ilmiah bagaimana MSG
bekerja, namun diketahui bahwa MSG mempunyai kemampuan unik untuk meningkatkan
salivasi. Semakin banyak saliva terdapat dalam mulut, semakin besar kesempatan
untuk merasakan zat-zat kimia pemberi aroma pada saat makanan dimakan.
Bagi sebagian orang, MSG dapat menyebabkan sakit
kepala, sakit bagian dada, dan napas pendek. Penelitian yang dilakukan
menunjukkan hasil bahwa tak ada bukti adanya bahaya dalam pemakaian MSG dalam
makanan bagi anak-anak dan dewasa kecuali bagi mereka yang sensitif pada zat
tersebut. Meski begitu, karena MSG tidak memiliki nilai gizi, kemudian MSG
dihilangkan dari makanan bayi. Bila monosodium glutamat ditambahkan pada produk
makanan, hal ini harus dicantumkan pada label produk tersebut.
0 comments:
Post a Comment