
Suhu Tinggi
Kebanyakan bakteri, ragi, dan jamur tumbuh optimal pada
interval suhu 15 – 400C dan mati pada interval suhu 80 – 950C.
Banyak spora bakteri yang tidak mati meskipun berada dalam air mendidih selama
30 menit. Bagi organisme resistan semacam itu diperlukan penguapan di bawah
tekanan. Contoh penguapan panas untuk mengawetkan makanan adalah pasteurisasi
susu. Susu dipanaskan selama 30 menit pada suhu 630C untuk membunuh
sebagian besar (tetapi tidak semua) bakteri dan semua organisme penyebab
penyakit. Tidak perlu susu tersebut benar-benar bebas dari organisme sama
sekali, karena kemudian susu akan tetap didinginkan dan digunakan hanya dalam
beberapa hari.
Susu yang diuapkan, yang bertujuan untuk tetap dalam
kaleng pada suhu ruang selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, harus
steril. Untuk itu, susu yang diuapkan dibuat steril dengan pemanasan berlebih.
Tipe pemanasan lainnya adalah blanching (kelantang). Blanching umumnya diterapkan pada buah dan sayuran untuk
menginaktivasi enzim alami.
Mirip seperti mikroorganisme, enzim alami mungkin juga
merupakan penyebab terbesar terjadinya kerusakan makanan. Pencoklatan dan
pelembekkan pada buah disebabkan oleh reaksi enzim (suatu zat kimia alami dalam
zat makanan). Blanching biasanya
dilakukan bila makanan akan dibekukan, karena pembekuan itu sendiri tidak
menghentikan reaksi enzim.
Suhu Rendah

Suhu rendah telah digunakan sejak zaman purbakala untuk
mengawetkan makanan, meskipun metoda pendinginan (refrigeration) modern baru ditemukan pada abad ke-20.
Di zaman prasejarah, penduduk di daerah beriklim sejuk
menggunakan es untuk mengawetkan makanan. Di masa kini, hanya sedikit makanan
yang dibekukan di luar musim dingin dan diangkut ke tempat dekat dengan
menggunakan kereta es.
Sistem pendingin komersial pertama ditemukan di tahun
1875, yang memakai gas amonia. Freezer dan kulkas rumah tangga menjadi hal yang
umum di tahun 1940-an, dan kini orang akan berpikir bagaimana hidup tanpanya.
Salah satu ukuran perkembangan teknologi suatu
masyarakat adalah luasnya penggunaan sistem pendingin dan makanan beku. Dalam
kulkas, makanan disimpan pada suhu sedikit lebih tinggi daripada suhu beku (00C)
atau dibekukan pada suhu mendekati -200C atau di bawahnya.
Tergantung jenis makanan, kulkas secara umum mengawetkan makanan yang mudah
rusak selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Mikroorganisme tidak
bereproduksi dengan cepat dalam suhu rendah, sehingga pembekuan dapat
mengawetkan makanan selama bertahun-tahun.
Gagasan pengawetan sejumlah besar makanan dengan
metoda pembekuan dipercaya merupakan gagasan dari Clarence Birdseye. Pada tahun
1920, Birdseye mengembangkan proses pembekuan cepat (quick-freezing process). Kini, semua jenis sayur mayur, banyak daging-dagingan,
beberapa jenis makanan panggang, serta bahkan makanan lengkap dijual beku.
Ketika suhu dijaga di bawah -100C, seluruh air dalam sebagian besar
makanan tetap beku, di mana dalam lingkungan ini sebagian mikroba mati dan yang
lain tidak dapat tumbuh. Namun, pada suhu rendah seperti ini enzim dapat tetap
aktif. Misalnya, bila sayur-sayuran dibekukan segar, sayur tersebut dapat rusak
oleh reaksi enzimatik meskipun disimpan pada suhu -100C. Oleh karena
itu sayur mayur dikelantang sebelum dibekukan. Proses pembekuan menjaga makanan
tetap berkualitas baik (misalnya produk roti kemasan) sehingga dapat berumur
beberapa bulan, yang dalam keadaan biasa tidak akan dapat dimakan dalam
beberapa hari saja.
0 comments:
Post a Comment