Teknik untuk mengolah berbagai protein terus
dikembangkan, salah satunya adalah produksi zat makanan yang dikenal sebagai
‘protein bertekstur’ (textured protein) atau protein buatan, yang terutama
menggunakan protein dari kedelai. Selama pengolahan protein kedelai, protein
dipisahkan dari zat gizi lainnya dan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai untuk
mendapatkan larutan kental. Larutan kental ini kemudian didorong melalui
lubang-lubang kecil, sehingga protein berbentuk benang elastis yang mirip
dengan benang nilon. Benang-benang protein kemudian dipintal menjadi bentuk
yang diinginkan, lalu dicampur dengan zat gizi lain, pewarna makanan, serta zat
perasa. Selanjutnya, bahan tersebut dipotong menjadi panjang, kotak, atau
bentuk lain. Hasil akhir produk inilah yang disebut sebagai protein bertekstur
atau protein buatan.
Sebagian besar protein bertekstur dibuat dari serat
kedelai, sementara sebagian kecil lainnya dibuat dari serat kacang tanah dan
biji kapas. Penggunaan serat protein buatan ini bersamaan dengan zat perasa,
pewarna, serta zat-zat kimia lain akan menghasilkan suatu produk dengan rasa
daging dan warna merah daging.
Bahan makanan ini dapat disatukan dengan
hamburger untuk mendapatkan hamburger yang ‘lebih berdaging’. Di
masa depan kemungkinan akan lebih banyak lagi produk makanan yang dibuat dari
protein buatan.
0 comments:
Post a Comment